Menurut saya, pemberian handphone belum bisa mengatasi masalah kekerasan TKI yang bekerja diluar negeri. Kekerasan para TKi yang terjadi bukan karena para TKI yang tidak memberi kabar kepada pihak inodenesia atau tidak mampu membeli handphone untuk berkomunikasi dengan pihak Indonesia atau keluarga. Handphone bukan barang mahal lagi sekarang, jadi sedikit kemungkinan seorang TKI tidak mampu membeli handphone. Yang jadi masalah, ketika mereka punya handphone, memungkinkan diramapas nya handphone oleh majikan mereka.
Sebagian besar masalah kekerasan yang menimpa para TKI adalah masalah bahasa, waktu kerja yang berlebihan dan sedikit waktu untuk istirahat, tidak punya hak berpendapat,dirampasnya kebebasan atau mengurung mereka sehingga tidak bisa berkomunikasi dengan dunia luar yang memungkinkan terjadi pengaduan, dan pengiriman secara illegal.
Sehingga akan lebih efetif apabila pemerintah lebih memerhatikan para TKI untuk mengurangi bahkan menghapus kekerasan para TKI, mungkin salah satunya pemerintah perlu mengawasi PT yang melakukan pengiriman TKI keluar negeri, dan memperhatikan TKI yang kerja diluar negeri, apakah sudah mengusai bahasa dengan baik atau belum, serta dari pihak PT melakukan pengecekan kepada TKI di tempat kerja.
